NEFAnews.com – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus menunjukan aksinya dalam rangka percepatan penurunan angka penderita stunting.
Berdasarkan data tahun 2024, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan bahwa; prevalensi stunting nasional turun menjadi 19,8%, sumber: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Dimana angka tersebut termasuk aksi pencegahan yang turut dilaksanakan oleh Pemkab Boltim.
Argo Sumaiku dihadapan panelis saat menghadiri kegiatan penilaian kinerja kabupaten dan kota yang digelar di Hotel Aston, Kota Manado. Kamis (21/8/2025) mempresentasikan 8 aksi tim percepatan penurunan stunting yang turun langsung hingga ke pelosok desa.
Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Provinsi Sulut, Patricia L. Languju, ST., M.Si., yang hadir sebagai tim panelis, memberikan penghargaan khusus kepada Pemkab Boltim.
“Terima kasih pak Wakil Bupati atas pemaparannya. Kami salut dengan pak Wakil Bupati yang selalu hadir langsung dalam setiap proses penilaian. Ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Boltim dalam menangani persoalan stunting,” ujarnya
Turut mendampingi Wakil Bupati dalam agenda tersebut, Kepala Dinas PMD, Kepala Dinas KB, Kepala Dinas Sosial, Kepala Bappeda, serta Kepala Dinas Kesehatan beserta jajaran
Adapun Substansi dari 8 Aksi Konvergensi Stunting meliputi:
Aksi 1 Analisa Situasi Stunting,
Aksi 2 Rencana Kegiatan,
Aksi 3 Rembug Stunting,
Aksi 4 Regulasi Tentang Stunting,
Aksi 5 Pembinaan Unsur Pelaku,
Aksi 6 Sistem Manajemen Data,
Aksi 7 Data Cakupan Sasaran dan Publikasi Data,
Aksi 8 Review Kerja.
**