Wanpsrestasi! WPR Gunung Tinggi Tobongon Kembali Ricuh, Surat Kesepakatan Bersama Digagas Kapolres Boltim Dilanggar Siapa?

Photo pada saat penandatanganan surat kesepakatan bersama kedua belah pihak dihadapan Kapolres Boltim.

NEFAnews.com – Pertikaian antar penambang di Wilayah Pertambangan Rakya di Gunung Tinggi, Desa Tobongon, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow (Boltim), terulang kembali.

Pertikaian ini dipicu persoalan yang sama seperti yang terjadi beberapa bulan lalu yang berakhir damai antara kedua belah pihak di hadapan Kapolres Boltim AKBP. Golfrired Hasiholan., pada tanggal 25 Agustus 2025.

Dalam kesepakatan yang digagas kapolres tersebut dihadiri kedua belah pihak selaku pemilik lahan yakni keluarga Asmawati Mamonto yang diwakili Idris Sudomo dan beberapa anggota keluarga, dan Pihak Alamri Matiala bersama keluarga.

Keduanya bersepakat menandatangani surat kesepakatan bersama sekaligus menyetujui perjanjian, yang sebelumnya telah dirudingkan bersama oleh kedua belah pihak dihadapan Kapolres.

Usai pertemuan tersebut, kedua pihak kembali beraktivitas dengan melakukan aktivitas penggalian di wilayah masing – masing dengan berpegang pada surat perjanjian terutama menjaga keamanan.

Nakmun pada kenyataannya, menjelang bulan ketiga pasca kesepakatan, kabar yang beredar, dugaan dari pihak Alamri Matiala dibawah pengawasan Dolfi Mariay., diduga telah melakukan aktivitas penggalian tambang yang menembus batas wilayah lahan milik keluarga Idris.

Tak sampai disitu, pihak yang sepenuhnya telah dikuasakan kepada Dolfi Mariay ini, menurut informasi dilapangan diduga telah mendatangkan pihak luar yang disebut preman lengkap dengan senjata tajam (Sajam), sehingga memicu kemarahan pihak Idris hingga berujung ricuh.

Pun belakangan beredar dikalangan masyarakat adanya dugaan keterlibatan nama Hendra Jacob., pengusaha tambang asal Kota Manado, oleh masyarakat dipertanyakan statusnya keterlibatannya.

Torang Cuma tau itu lahan Alamri Matiala deng ma ade asma p lokasi. Kiapa kong ada Hendra Jacob. Dia pe status apa disitu. Kan jelas waktu perdamaian pa Kapolres lalu dia nda dilibatkan karena bukan siapa – siapa dia disitu. Kong kiapa dia Iko campur. Lepas dia ada kesepakatan apa deng lam itu dorang pe urusan torang cuma tau depe pemilik lahan Alamri Matiala. Jadi Torang mo pertanyakan apa dorang pe maksud melibatkan orang luar sampe kase datang preman dari luar lengkap dengan Samurai. (Dibaca: Kami mengetahui bahwa lahan tersebut diatas (dibaca gunung tinggi), milik Alamri Matiala dan Asmawati Mamonto. Kami mempertanyakan status Hendra Jacob (HJ) hingga turut mencapuri urusan di lahan tersebut. Apapun kesepakatan antara HJ dengan Alamri itu urusan mereka. Dan kami juga mempertanyakan kedatangan para preman yang lengkap dengan pedang panjang /samuarai” ucap Jhon., warga setempat dengan gaya bahasa lokal.

Pertikaian ini pun mematik kekesalan salah satu anggota keluarga pihak Idris, yakni Inyo’ yang meminta pihak aparat penegak hukum (APH) untuk segera turun tangan sebelum terjadi hal – hal yang merugikan kedua pihak.

“Kami meminta pihak kemananan dalam hal ini polres Boltim untuk segera menyikapi persoalan ini agar tidak merugikan kedua pihak dan dikuatirkan terjadi pertumpahan darah mengingat pihak sebelah yang diduga dibawah pengawasan Dolfi Mariay telah melibatkan preman lengkap dengan senjata tajam,” pungkas Inyo yang juga masih kerabat keluarga.

Sementara itu, dipihak Alamri melalui Dolfie Mariay., saat diminta konfirmasi media kami, pihaknya pun mengharapkan pihak kepolisian untuk segera turun menengahi dan mengusut tuntas oknum pelaku pembakaran sejumlah properti miliknya yang ada di camp pekerja tambang (Daseng_bahasa lokal).

“Kami berharap pihak kepolisian segera turun menengahi dan mengusut tuntas oknum pelaku pembakaran. Persoalan ini kami serahkan kepada yang berwajib dan kami tidak ingin ada keterlibatan pihak lain atau ormas yang hanya memperkeruh masalah karena solusi perkara ini hanya kembali ke perjanjian awal dan di selesaikan secara kekeluargaan,” tutur di Dolfi diujung telepon selular miliknya tadi malam pukul 22.30, WITA. Jumat (7/11/2025).

Mengulik permasalahan ini, media kami pun telah berusaha menghubungi Kapolres Boltim AKBP. Golfrired Hasiholan., melalui platform Whatsap milik pribadinya guna dimintai tanggapan sekaligus sikap atas kesepakatan yang digagas oleh kapolres beberapa waktu lalu.

Nakmun hingga berita ini diturunkan media kami belum mendapat tanggapan resmi dari Kapolres Boltim.

Dee.

banner1

Pos terkait