Brigade Bogani Dumoga Raya Siap Bangun Rumah Adat di Kaki Gunung Keramat Bumbungon

Ilustrasi (Arsip Gedung Bobakidan/Rumah Adat Bolaang Mongondow di Kota Kotamobagu)

NEFAnews.com – Brigade Bogani Bolaang Mongondow Raya berkomitmen akan membangun rumah adat sebagai simbol identitas adat dan istiadat suku Mongondow di Kaki Gunung Keramat Bumbungon.

Selain sebagai simbol kebudayaan, rumah ada ini juga nantinya akan dijadikan sebagai tempat berkumpul dan bermusyawarahnya pengurus Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow atau AMABOM dan Brigade Bogani.

Bacaan Lainnya

Rencana akan dibangunnya rumah adat ini, merupakan ide dan usulan dari Panglima Brigade Bogani Dumoga Raya. Ridel Manoppo., sangat konsen pada penegakan eksistensi perjuangan adat yang dibawa Brigade Bogani maupun AMABOM.

“Saya mengusulkan perlunya rumah adat sebagai rumah besar bagi kita masyarakat adat dalam menyatukan visi membangun tanah adat Mongondow”, ujar Ridel saat menghadiri pengukuhan anggota Brigade Bogani Kecamatan Dumoga Tenggara di Konarom. Senin (17/11/2025).

Tidak hanya menyumbang ide namun sosok Bogani muda ini aktif turun ditengah masyarakat dan tidak segan membantu tenaga pikiran bahkan materi.

“Buat saya kalau kita berjuang demi adat, maka jangankan materi nyawa pun kalau perlu kita pertaruhkan jika itu menyangkut harga diri masyarakat adat BMR”, pungkasnya.

Sementara itu salah satu sesepuh maupun tokoh masyarakat BMR, Servius Lomban, BA, yang juga  merupakan pensiunan birokrasi yang pernah menjabat sebagai Camat di Kecamatan Dumoga, Lolak dan Pinolosian di masa Bupati Mayor Daan Olii hingga Drs.J.A. Damopolii, juga menyampaikan keinginan dan tekad yang sama membangun rumah adat.

“Saya sangat berharap, tolong kalian yang masih muda fasilitasi carikan cara melalui AMABOM dan Brigade Bogani agar Rumah adat boleh berdiri, kita gotong rotong dan saya secara pribadi akan membantu dalam pembangunan tersebut”, ujar tokoh masyarakat yang akrab di sapa om Piu.

Rencana ini pun mendapat sambutan dan tanggapan positif dari masyarakat yang sempat hadir saat pengukuhan Pengurus Brigade Bogani Kecamatan Dumoga Tenggara.

“Kami sangat gembira dan senang karena ide tersebut kembali mengemuka, dan harus kita wujudkan”, ujar Jairudin Mokoagow yang diaminkan Tokoh lainya yang sempat hadir.

Usulan ini pun disambut antusias dan dukungan penuh dari seluruh pengurus dan anggota Brigade Bogani BMR dan masyarakat yang sempat hadir.

Menyikapi usulan ini, Panglima Besar Brigade Bogani BMR, Jemmy Z.A. Lantong SH., menyatakan akan membawa aspirasi ini dalam rapat besar (Bakid) untuk ditindaklanjuti.

“Ini usulan yang luar biasa yang diusulkan dua generasi yang memiliki semangat yang sama. Usulan ini sangat baik dan wajib kita laksanakan mengingat rumah adat adalah simbol identitas suku kita yang memiliki adat dan istiadat serta kebudayaan yang diwariskan nenek moyang kita sejak zaman Punu’ dan Bogani, zaman kerajaan, dan para Datu’ hingga bupati – bupati terdahulu. Semoga secepatnya akan segera dibangun rumah adat di bawah Gunung Keramat di Bombanon” tegas Panglima.

Hadir dalam kegiatan, L.K. Mokoginta, Djakirun Palakum, Drs.Ade Muhdar Mokoagow, Jairudin Mokoagow, Ramli Mamonto, Panglima Brigade Bogani BMR Drs. H.Zainul A. Lantong, SH, Panglima Brigade Bogani Bolmong Dr. Muliadi Mokodompit, SE,SH,M.SI, Rukli Makalalag, Taslim Maku, Alfian Mamonto, Hasirin Ginoga, Sutrisno Pasi, Mato Buntuan, Arman Manoppo, Sangadi Matayangan, Sangadi Toraut Utara, Sangadi Toraut Tengah, Ketua Bobay Adat Yati Kolopita, SH, Ketua Forum FKPT BMR Supit Mamuaya, S.Kom.,M.M.S.I masyarakat kecamatan Dumoga Tenggara.

Dee.

banner1

Pos terkait