NEFAnews.com – Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Oskar Manoppo dan Argo Sumaiku Oppo -Argo, di Kacamatan Moat, menjadi pusat perhatian masyarakat.
Disetiap kesempatan, saat Paslon Oppo Argo berkampanye, selalu dihiasi dengan aksi pernyataan sikap dari sejumlah aparat desa yang menyatakan sikap bergabung bersama Paslon Nomor Urut Satu yang dikenal dengan tagline “Oras”.
Puluhaan aparat desa di beberapa desa di Kecamatan Moat berberbondong – bondong menyatakan sikap untuk bergabung bersama tim Oppo Argo di Pilkada Serentak Tahun 2024.
Bahkan salah satu desa di Kecamatan Moat, dari informasi yang dihimpun media kami, semua aparat desa telah menyatakan sikap bergabung bersama Oppo Argo dan hanya tersisa Sangadi (kepala desa_red).
Peristiwa yang terbilang langkah ini cukup menarik pusat perhatian publik. Dimana aparat desa merupakan pihak yang dilarang turut berkampanye apalagi dengan terang -terangan menyatakan sikap berpihak ke salah satu calon.
Saat dikonfirmasi ke salah satu aparat Desa Bongkudai Lama, yang telah menyatakan sikap mendukung paslon Oppo-Argo, dengan tegas menyatakan siap dengan segala konsekuensi.
“Kami siap dengan segala konsekwensinya. Kami paham larangan bagi aparat desa yang jika telah berpihak maka harus mundur. Kami ingin perubahan dan kami tidak seperti yang lainnya mendukung paslon tapi tidak ingin mundur. Harusnya jika ingin berpihak harus siap mundur,” ucap salah satu kaur desa yang tak ingin namanya dipublikasi.
Terkait pernyataan sikap para aparatur desa yang menyatakan sikap untuk bergabung, Calon Wakil Bupati Boltim, Argo Sumaiku., menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih.
“Mewakili tim Oppo Argo, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sikap tegas aparat desa yang ingin bergabung dan telah siap menerima konsekuensinya. Karena kita tahu bersama bahwa aparat desa sangat dilarang ikut berkampanye, berpolitik praktis bahkan sampai menyatakan sikap. Tapi kembali lagi kepada hak masing-masing warga negara untuk kebebasan berdemokrasi, sehingga kami tetap menyambut baik dan kami berharap ini tidak ada intervensi maupun paksaan, murni karena hati nurani,” pungkas Argo.
Red