NEFAnews.com – Jembatan Moa’ayat yang menghubungkan Kota Kotamobagu, Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan terancam putus.
Pantauan media ini Selasa 20 Mei 2025, sisi kiri badan jalan radius sekira 10 meter dari jembatan sudah hanyut terbawa arus sungai dan badan jalan di ujung jembatan amblas akibat penahan jembatan yang turut terbawa arus.
Ancaman serius mengarah ke jembatan yakni pondasi beton yang makin hari kian tergerus arus sungai, terlihat beberapa bagian pondasi beton jembatan sudah menggantung.
Kawasan Mo’ayat secara administratif terletak di wilayah Kota Kotamobagu.
Dari peta Badan Geospasial berdasarkan kesepakatan pada tahun 2021, kawasan Mo’ayat masuk di wilayah Desa Tabang di samping kiri dan Desa Bungko Kecamatan Kotamobagu Selatan di sebelah kanan ke arah Desa Lolayan.
Sangadi Bungko, Aminulah Paputungan, mengatakan, pihaknya sudah mendapat perintah dari Sekretaris Kota, Sofian Mokoginta, guna memantau dan melaporkan kondisi jembatan dan sungai Mo’ayat.
“Sekarang ini sedang dilakukan penanganan darurat di kawasan sungai oleh Dinas PU Cabang Provinsi, berupa pemasangan karung berisi material di sisi sungai,”ucap Aminulah.
Namun demikian, upaya tersebut tidak berdampak pada keselamatan jalan dan jembatan.
“Betul ada aktifitas penumpukan karung berisi material di sisi sungai dibantu alat berat. Tapi sia-sia karena saban hujan, material dari hulu yang terbawa arus kembali menutup tumpukan karung,”ungkap Arman Hasan, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Tabang.
Arman menyarankan tindakan berupa reklamasi di bantaran sungai.
“Kalau ditimbun batu dan dipasang tiang menggunakan paku bumi, baru jembatan dan jalan Mo’ayat bisa selamat,”tambahnya.
Menurut penuturan masyarakat setempat dan sejumlah pengendara yang lalu lalang melihat kondisi tersebut memperkirakan dalam waktu dekat jembatan penghubung jalan utama tersebut bakal terputus.
Dee