Oskar Manoppo: Peci Hitam Dalam Perspektif Kepegawaian “Cermin Disiplin dan Rasa Hormat”

Bupati Bolaang Mongondow Timur, Oskar Manoppo.

NEFAnews.com – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menyoroti etika berpakaian para pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintahan Pemkab Boltim.

Menurutnya, etika berpakaian adalah seperangkat aturan atau norma tentang cara berpakaian yang dianggap pantas dan sopan dalam suatu lingkungan atau situasi tertentu untuk menunjukan kesesuaian pakaian dengan acara, tempat, dan waktu, serta memperhatikan aspek kesopanan, kerapian, dan kebersihan.

Mengingat pentingnya etika berpakaian, Bupati Boltim yang kerap kali tampil rapi dan kharismatik ini menegaskan bahwa pakaian mencerminkan kepribadian.

“Cara berpakaian seseorang dapat memberikan kesan pertama yang kuat dan mencerminkan kepribadian, sikap, kesopanan dan kesusilaan terutama di lingkungan formal,” ucap Bupati saat memimpin apel kerja dilingkungan Pemkab Boltim yang di berlangsung di halaman kantor bupati. Tutuyan, Senin (23/6/2025).

Mantan Bupati Boltim periode 2020-2025 ini juga menyentil penggunaan peci hitam bagi setiap ASN disetiap aktivitas kedinasan yang terlihat sederhana nakmun mencerminkan kedisiplinan dan rasa hormat terhadap aturan.

“Peci hitam merupakan ciri khas nasional. Penggunaannya juga telah diatur melalui edaran resmi pemerintah daerah tentang tata cara berpakaian dinas harian bagi ASN laki-laki,” sentilnya.

Menurutnya, peci hitam memiliki makna simbolis yang kuat sebagai identitas nasional dan profesionalisme.

“Pengunaan Peci hitam di lingkungan kerja bagi pegawai pemerintahan yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, merupakan bentuk penguatan identitas bangsa dan profesionalisme dalam bekerja,” tandasnya.

Referensi:

Peci hitam, atau songkok hitam, adalah bagian penting dari budaya Indonesia dan memiliki sejarah yang kaya. Awalnya, peci diperkenalkan oleh pedagang Arab yang menyebarkan agama Islam di Indonesia dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Melayu, termasuk Indonesia. Peci hitam menjadi simbol nasionalisme dan identitas Indonesia, terutama setelah dipopulerkan oleh Presiden Soekarno di setiap kesempatan hingga menjadi bagian dari identitas nasional.

Peci hitam bukan sekadar penutup kepala, tetapi juga memiliki makna historis dan kultural yang mendalam bagi bangsa Indonesia, keberadaan peci hitam melambangkan persatuan, nasionalisme, kesederhanaan, dan kesopanan, tetapi menjadi simbol perlawanan pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. (Dikutip dari berbagai sumber).

Dee.

 

 

 

banner1

Pos terkait