NEFAnews.com – Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim, Argo Sumaiku., menghadiri sekaligus pemateri pada rapat Koordinasi Timbaperceoatan Penurunan Stunting, yang di gelar di Hotel Sutanraja, Kotamobagu. Kamis (13/3/2025).
Kegiatan yang digagas Dinas Perberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Boltim, sekaligus membahas pelaksanaan Tahap 1 Aksi Konvergensi Stunting (Analisis Situasi) Kabupaten Boltim.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Boltim menyampaikan gambaran singkat ciri fisik penderita Stunting.
“Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan. Dan kita ketahui bersama, stunting merupakan ancaman utama terhadap kwalitas hidup, produktivitas dan daya saing manusia Indonesia sebagai dampak dari terganggunya pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang,” ujar Wakil Bupati.
Wakil Bupati juga menyapaikan target travelensi stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur harus mencapai target 18,9%.
“Sesuai surat edaran kementerian perencanan pembangunan nasional tentang pemutakhiran target prevelensi stunting, maka di tahun 2025, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur harus mencapai target sebesar 18,8%, Sementara Kondisi prevelensi stunting Kabupaten Boltim yang kita peroleh dari data survey status gizi Indonesia tahun 2023 sebesa 28,40%. Untuk itu, pelaksanaan tahapan aksi konvergensi stunting merupakan langkah penting dan strategis bagi kabupaten Boltim. Olehnya semua pihak diharapkan untuk bekerjasama dan bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk menjawab tuntutan,” pungkas Wakil Bupati Boltim.
Kegiatan dihadiri narasumber dari Akademisi Universitas Katolik De La Salle Manado, Valentino Lumowa SS.M.Fill, Ph.D., Pejabat Tinggi Pratama, Administrator, Pengawas, Staf Pelaksana dilingkup Pemkab Boltim, dan peserta.
Dee
.